Selasa, 15 Agustus 2017

Kode Ban - Rim Pelek Sepeda Motor

Berikut ini tabel kode ban berikut volume ban yang beredar di dunia pada umumnya dan Indonesia dimulai dari pelek terkecil 8" hingga terbesar 21" :
Diambil dari berbagai sumber.











Jumat, 21 Juli 2017

Throttle Body Mio J


Dijual Throttle Body Mio J atau pun Mio GT, Original Yamaha, harga Rp. 500.000,- sudah termasuk ongkos kirim di seluruh Indonesia, Hubungi : P Ber wa 081289710838 atau sms 085813067506

Sabtu, 16 Agustus 2014

Cara Berpikir ditentukan dari Cara Berbicara

Anda setuju dengan judul artikel ini. Bila ya kita melihat dari cara berbicaranya. Bila bahasanya halus tertata dan santun, kita pasti berpikir, orang ini baik hati, pendidikan cukup baik dan memiliki keluarga baik-baik.

Beda kalau cara bicaranya sebaliknya berkata-kata kotor dan menyebutkan semua nama-nama binatang. Hal ini membuat kita berpikir, orang ini ngaco, pendidikan enggak jelas dan memiliki keluarga yang bla bla bla.

Nah ini tidak terlepas dari keluarga sebagai bagian terkecil dalam hubungan kita dengan orang di sekitar kita. Tuhan telah memberikan kita sifat "meniru". Peniru ulung adalah manusia. Dia akan meniru semua yang ada disekitarnya. Jadi Orang Tua adalah dua orang pertama-tama di dunia ini yang ditiru oleh kita pertama kali kita datang ke dunia ini. Semuanya ditiru HABIIIIIISSSS.

Nah setelah meniru kedua orang tuanya, sesuai bertambahnya umur dia memasuki masa sekolah. Dia pun meniru HABIIIIISSSS lingkungan teman-temannya. Orang tua bisa terkaget-kaget dibuatnya karena cara berbicara sudah sangat berbeda dibanding sebelum mereka belum sekolah.

PENIRUAN juga yang menyebabkan manusia bisa bertahan, berkembang serta sebaliknya tambah rusak dan jatuh dalam penyesalan.

Nah sekarang kita mu meniru yang mana ??????  Kita secara otomatis meniru yang buruk. Tapi perlu usaha untuk meniru yang baik.

Camkan dan lakukan yang terbaik buat diri kita.

Rabu, 07 September 2011

Kekuatan Kasih

Oleh Dough Hooper (buku : Anda adalah apa yang Anda pikirkan)

Daya yang paling kuat di dunia adalah kasih. Kadang-kadang kekuatannya begitu besar sehingga membuat kita merasa sangat takjub.
     Kasih tidak berhubungan dengan waktu, ruang atau tempat. Pada kenyataannya, manifestasi kasih paling besar yang pernah saya saksikan berada dalam lingkungan yang penuh kebencian.
     Mereka yang berada dalam keadaan yang tidak bahagia memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menyatakan kasih dibandingkan dengan mereka yang kehidupannya bebas dari masalah. Mungkin inilah hukum Kompensasi.
     Pernah sekali saya bicara dengan sekelompok orangtua yang anaknya punya cacat. Pada sore itu seorang ibu mengatakan bahwa pada mulanya dia terus-menerus mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri, " Mengapa ini terjadi terhadap diri saya ?"
     Akhirnya jawaban datang kepadanya, "Supaya Anda mengetahui makna kasih yang sesungguhnya." Orang ini mengalami suatu dimensi kasih yang tidak dimiliki oleh kebanyakan dari kita semua.
     Sedikit keraguan yang pernah saya miliki mengenai kekuatan kasih tiba-tiba lenyap beberapa tahun yang lalu. Ketika itu saya memberikan ceramah di ruang kelas Penjara San Quentin, dan sebuah perdebatan timbul.
     Saya berusaha menanamkan pengertian kepada 75 orang narapidana bahwa kasih lebih kuat daripada kebencian. Tidak ada seorang pun yang sependapat dengan saya.
     Salah seorang narapidana terutama sangat tegas dengan sikapnya yang tidak sependapat. Namanya Norman, dan dia telah menjalani hukuman selama tiga tahun. Istri dan dua orang anaknya tinggal di Seattle, dan dia tidak pernah mendapat surat dari istrinya selama itu.
     Dalam masa itu kebencian dan kekesalan Norman kepada istrinya sangat mengganggu pikirannya, dan dia melewatkan hampir seluruh waktunya ketika jaga untuk merencanakan pembunuhan terhadap istrinya setelah dia dibebaskan.
     Ketika dia mendengar saya mengatakan bahwa kasih begitu kuat sehingga mengatasi waktu dan ruang dia benar-benar tergelitik.
     "Kalau apa yang Anda katakan benar," dia menggeram, "Anda harus bisa menunjukkan kepada saya bagaimana caranya supaya saya mendapat sepucuk surat dari istri saya. Saya tidak pernah mendengar kabar beritanya sejak saya tinggal di sini."
     Orang-orang lainnya terdiam, dan Norman menyerigai dengan sinis sekali. Pada waktu itu saya; menyadari bahwa kalau saya ingin pengajaran saya ada artinya bagi para narapidana, saya harus bisa menghadapi tantangan seperti itu.
     Walaupun demikian, saya juga mujur karena tahu benar bahwa ajaran saya bebas dari kesalahan kalau dipraktekkan.
     "Baiklah, sebelumnya saya akan mengajukan dulu sebuah pertanyaan kepada Anda," saya berkata. "Apakah ada saat ketika Anda dan istri Anda merasa bahagia dan saling mengasihi ?"
     Air muka Norman, yang selama ini selalu memancarkan kebencia, seketika berubah. "Ya," jawabnya, "selama beberapa tahun pertama keadaan kami baik, dan keluarga kami merasa bahagia."
     "Baiklah," saya berkata. "Kalau Anda mau melakukan tepat seperti yang saya katakan, saya yakin Anda akan menerima sepucuk surat dari dia. Selama dua minggu berikutnya setiap pemikiran Anda harus dipusatkan pada saat-saat bahagia itu. Setiap kali Anda memikirkan istri dan anak-anak Anda, Anda harus memikirkan mereka dengan rasa kasih. Tolaklah setiap godaan untuk memikirkan mereka dengan kebencian atau keinginan membalas dendam."
     Norman dengan ogah-ogahan setuju untuk mencoba melakukan eksperimen itu.
     Setelah saya kembali mengunjungi rumah penjara ini dua minggu kemudian, saya hampir-hampir tidak  mengenali Norman. Dia tampak penuh kedamaian, dan kerutan yang selalu tampak pada wajahnya kini telah lenyap. Dia memegangi sepucuk surat.
     Dia mencoba membacakan surat kepada seluruh kelompok, tetapi menjadi terlalu emosional. Dia meminta saya membacakannya, yang saya lakukan dengan susah payah.
     Setelah saya selesai membaca, saya meragukan apakah ada mata yang kering di dalam ruangan, termasuk mata saya sendiri. Saya masih ingat surat itu hampir-hampir kata per kata.
     "Norman tersayang," surat ini dimulai."Kuharap semoga kau mau memaafkanku karena begitu lama aku tidak menulis surat kepadamu. Hal yang aneh terjadi beberapa hari yang lalu. Aku teringat kepada saat-saat bahagia yang kita rasakan bersama, dan aku dikuasai oleh rasa kasih kepadamu. Aku dan anak-anak menginginkan kau kembali dan kami menanti kedatanganmu."
     Belum lama ini saya menerima surat lain dari Don, seorang bekas narapidana yang telah dibesarkan di lingkungan yang penuh kebencian. Dia sekarang sudah bebas selama beberapa tahun dan telah membeli rumah baru bagi keluarganya.
     Dia menulis,
     "Hanya setelah saya kembali memasuki lingkungan saya yang lama dan mencoba menjalin kembali hubungan dengan orang-orang di sekeliling sayalah perubahan pada diri saya mulai terasa. Saya tidak bisa lagi berhubungan dengan bekas teman-teman saya; kami sudah seperti orang-orang asing. Mereka kembali lagi ke kehidupan penuh kejahatan dan saya kembali kepada keluarga saya.
     "Kebencian saya memasukkan saya ke penjara dan lenyapnya kebencian saya menyebabkan saya tetap berada di luar. Aneh sekali bagaimana orang selama hidupnya mencari sesuatu untuk membuat mereka bahagia kalau yang perlu mereka lakukan hanya mengenyahkan perasaan negatif dan mereka menemukan bahwa selama itu kebahagiaan sudah berada di dalam jangkauan mereka.
     "Sekarang saya bisa melihat kebencian pada diri orang lain sama seperti Anda melihatnya pada diri saya beberapa tahun yang lalu di dalam lingkungan dinding Penjara Folsom (California) yang dingin itu. Anda benar ketika Anda mengatakan kepada saya bahwa saya harus memaafkan semua orang dan belajar mengasihi supaya bisa mengatasi kebencian saya."
     "Kita memiliki Iman, Pengharapan dan Kasih. Dan yang terbesar di antara ketiganya adalah Kasih."

Senin, 05 September 2011

Melamun ada Manfaatnya

Orang biasanya mengerutkan muka melihat orang lain melamun, dan orang yang kelihatan sering melamun dianggap malas dan tidak punya ambisi. Saya tidak sependapat. Melamun bisa sangat konstruktif.
     Isaac Newton pernah ditanya bagaimana dia menemukan Hukum Gravitasi. "Dengan melamunkannya," dia menjawab.
     Ada perbedaan yang besar sekali antara melamun dan hanya mengangan-angan. Mengangan-angankan sesuatu adalah mengharapkan keadaan berubah dengan sendirinya, walaupun Anda tidak benar-benar memperhitungkan itu akan terjadi.
     Sedangkan melamun adalah membayangkan sesuatu yang ingin Anda miliki atau membayangkan suatu keadaan yang ingin Anda capai.
     "Anda hampir selamanya menjadi apa yang Anda pikirkan," kata Emerson. Dengan teguh mempertahankan perhatian pada apa yang Anda inginkan cenderung akan menarik benda itu ke arah Anda.
     Ini tidak terjadi secara kebetulan. Tentu saja, itu akan mendatangkan keburukan atau kebaikan bagi Anda. Hasil terakhir akan tergantung pada pilihan pemikiran Anda.
     Sayang sekali, melamun jadi termasuk dalam golongan yang tidak disukai karena banyak orang luput melihat fakta yang bahwa itu perlu dilakukan seperti mimpi. Walaupun demikian, kalau orang tetap terbuka terhadap kemungkinan perubahan dalam hidupnya, akan menjadi wajar baginya untuk bertindak dalam cara yang paling baik.
     Sementara orang makin tua, harapan untuk perubahan menjadi lebih baik mungkin akan hilang. Melamun jadi lebih terpusat pada masa lalu daripada masa depan, lebih memikirkan "apa yang seharusnya terjadi" dibandingkan dengan apa yang mungkin akan terjadi. Ini merupakan hal yang tragis.
     Seseorang menulis lama berselang, "Tidak banyak yang bisa dilakukan selain mengubur seseorang kalau impiannya yang terakhir adalah mati."
     Beberapa orang mengalami perasaan kesia-siaan seperti itu dan yang lain tidak pernah mengalaminya. Usia tidak harus merupakan faktor. Sebagai contoh, seseorang yang kesepian dan tidak punya teman harus memahami bahwa dia memiliki kekuatan untuk mengubah keadaan.
     Langkah pertama yang harus diambilnya adalah memikirkan dirinya sebagai seorang yang ramah. Penggunaan imajinasi bisa menciptakan perubahan besar dalam kehidupan seseorang.
     Dia harus memikirkan dirinya seakan-akan dikelilingi oleh orang-orang yang ramah. Penggunaan imajinasi bisa menciptakan perubahan besar dalam kehidupan seseorang.
     Dia harus memikirkan dirinya seakan-akan dikelilingi orah orang-orang yang ramah ketika dia sendirian. Perubahan tiba-tiba dalam pemikiran seseorang benar-benar menyebabkan perubahan dalam kesadarannya.
     Jika seseorang berubah di dalam batinnya - yang dimulai dengan perubahan dalam pemikirannya - keadaan luarnya pasti berubah. Dia akan segera mendapatkan dirinya jadi terlibat dalam kegiatan yang sama sekali berbeda dengan apa saja yang sebelumnya dilakukannya.
     Kalau pandangan seseorang terhadap dirinya rendah, maka pandangan itu harus diubah menjadi lebih tinggi. Ini bisa dilakukan dengan memikirkan segi-segi baik yang dimilikinya dengan menyingkirkan apa yang dianggapnya buruk.
     Jangan takut-takut melamunkan masa depan yang lebih bahagia. Kalau seseorang berhenti bermimpi, biasanya itu menunjukkan bahwa dia telah kehilangan pengharapan.
     Pada saat itu, terjadilah kemunduran berangsur-angsur dari hidup, mungkin secara tidak disadari, dan peluang untuk meningkat dari eksistensi yang menyedihkan hilang.
     Sayang sekali kita tidak diberi indoktrinasi pada usia muda dengan pengetahuan mengenai pentingnya pemikiran kita.
     Orang yang kesepian dan tertekan jiwanya melihat ke sekeliling dan berkata, "Tapi memang benar saya tidak punya teman, dan jiwa saya merasa tertekan." Kecuali kalau dia mengubah keyakinannya, tidak ada yang akan berubah.
     Seandainya sejak muda dia sudah mengetahui bahwa pemikiran dan sikapnya punya pengaruh langsung yang sangat besar terhadap keadaannya, dia pasti tidak mengalami keadaan yang seperti itu.
     Untunglah, kita tidak pernah terlambat. Dengan secara berangsur-angsur membentuk kembali pikiran dan melatihnya untuk memegang teguh apa yang Anda miliki dan Anda inginkan, bukannya mengingat-ingat apa kekurangan Anda, Anda akan bisa mulai membuat perubahan menuju yang lebih baik.
     Jangan khawatir kalau semua perubahan ini tidak terbukti dengan seketika. Anda telah menanam benih, dan hanya itulah yang penting. Kalau Anda menanam benih di kebun Anda pasti tidak akan menggalinya beberapa hari kemudian untuk melihat apakah benih itu sudah bersemi.
     Ketahuilah bahwa Anda telah menggerakkan suatu kekuatan dan bahwa segala hal yang Anda inginkan sudah ada bagi Anda. (Seorang teman sudah ada sebelum Anda mengenalnya.)
     Ini salah satu kutipan yang sangat saya sukai: "Tidak ada hal yang tidak menarik, yang ada hanya orang yang tidak merasa tertarik".
     Potensi perhatian, sama seperti potensi kebahagiaan, berada dalam sikap kita terhadap apa yang kita miliki bukannya terhadap apa yang kita tidak punya.

Melamun Ada Manfaatnya

Orang biasanya mengerutkan muka melihat orang lain melamun, dan orang yang kelihatan sering melamun dianggap malas dan tidak punya ambisi. Saya tidak sependapat. Melamun bisa sangat konstruktif.
     Isaac Newton pernah ditanya bagaimana dia menemukan Hukum Gravitasi. "Dengan melamunkannya," dia menjawab.
     Ada perbedaan yang besar sekali antara melamun dan hanya mengangan-angan. Mengangan-angankan sesuatu adalah mengharapkan keadaan berubah dengan sendirinya, walaupun Anda tidak benar-benar memperhitungkan itu akan terjadi.
     Sedangkan melamun adalah membayangkan sesuatu yang ingin Anda miliki atau membayangkan suatu keadaan yang ingin Anda capai.
     "Anda hampir selamanya menjadi apa yang Anda pikirkan," kata Emerson. Dengan teguh mempertahankan perhatian pada apa yang Anda inginkan cenderung akan menarik benda itu ke arah Anda.
     Ini tidak terjadi secara kebetulan. Tentu saja, itu akan mendatangkan keburukan atau kebaikan bagi Anda. Hasil terakhir akan tergantung pada pilihan pemikiran Anda.
     Sayang sekali, melamun jadi termasuk dalam golongan yang tidak disukai karena banyak orang luput melihat fakta yang bahwa itu perlu dilakukan seperti mimpi. Walaupun demikian, kalau orang tetap terbuka terhadap kemungkinan perubahan dalam hidupnya, akan menjadi wajar baginya untuk bertindak dalam cara yang paling baik.
     Sementara orang makin tua, harapan untuk perubahan menjadi lebih baik mungkin akan hilang. Melamun jadi lebih terpusat pada masa lalu daripada masa depan, lebih memikirkan "apa yang seharusnya terjadi" dibandingkan dengan apa yang mungkin akan terjadi. Ini merupakan hal yang tragis.
     Seseorang menulis lama berselang, "Tidak banyak yang bisa dilakukan selain mengubur seseorang kalau impiannya yang terakhir adalah mati."
     Beberapa orang mengalami perasaan kesia-siaan seperti itu dan yang lain tidak pernah mengalaminya. Usia tidak harus merupakan faktor. Sebagai contoh, seseorang yang kesepian dan tidak punya teman harus memahami bahwa dia memiliki kekuatan untuk mengubah keadaan.
     Langkah pertama yang harus diambilnya adalah memikirkan dirinya sebagai seorang yang ramah. Penggunaan imajinasi bisa menciptakan perubahan besar dalam kehidupan seseorang.
     Dia harus memikirkan dirinya seakan-akan dikelilingi oleh orang-orang yang ramah. Penggunaan imajinasi bisa menciptakan perubahan besar dalam kehidupan seseorang.
     Dia harus memikirkan dirinya seakan-akan dikelilingi orah orang-orang yang ramah ketika dia sendirian. Perubahan tiba-tiba dalam pemikiran seseorang benar-benar menyebabkan perubahan dalam kesadarannya.
     Jika seseorang berubah di dalam batinnya - yang dimulai dengan perubahan dalam pemikirannya - keadaan luarnya pasti berubah. Dia akan segera mendapatkan dirinya jadi terlibat dalam kegiatan yang sama sekali berbeda dengan apa saja yang sebelumnya dilakukannya.
     Kalau pandangan seseorang terhadap dirinya rendah, maka pandangan itu harus diubah menjadi lebih tinggi. Ini bisa dilakukan dengan memikirkan segi-segi baik yang dimilikinya dengan menyingkirkan apa yang dianggapnya buruk.
     Jangan takut-takut melamunkan masa depan yang lebih bahagia. Kalau seseorang berhenti bermimpi, biasanya itu menunjukkan bahwa dia telah kehilangan pengharapan.
     Pada saat itu, terjadilah kemunduran berangsur-angsur dari hidup, mungkin secara tidak disadari, dan peluang untuk meningkat dari eksistensi yang menyedihkan hilang.
     Sayang sekali kita tidak diberi indoktrinasi pada usia muda dengan pengetahuan mengenai pentingnya pemikiran kita.
     Orang yang kesepian dan tertekan jiwanya melihat ke sekeliling dan berkata, "Tapi memang benar saya tidak punya teman, dan jiwa saya merasa tertekan." Kecuali kalau dia mengubah keyakinannya, tidak ada yang akan berubah.
     Seandainya sejak muda dia sudah mengetahui bahwa pemikiran dan sikapnya punya pengaruh langsung yang sangat besar terhadap keadaannya, dia pasti tidak mengalami keadaan yang seperti itu.
     Untunglah, kita tidak pernah terlambat. Dengan secara berangsur-angsur membentuk kembali pikiran dan melatihnya untuk memegang teguh apa yang Anda miliki dan Anda inginkan, bukannya mengingat-ingat apa kekurangan Anda, Anda akan bisa mulai membuat perubahan menuju yang lebih baik.
     Jangan khawatir kalau semua perubahan ini tidak terbukti dengan seketika. Anda telah menanam benih, dan hanya itulah yang penting. Kalau Anda menanam benih di kebun Anda pasti tidak akan menggalinya beberapa hari kemudian untuk melihat apakah benih itu sudah bersemi.
     Ketahuilah bahwa Anda telah menggerakkan suatu kekuatan dan bahwa segala hal yang Anda inginkan sudah ada bagi Anda. (Seorang teman sudah ada sebelum Anda mengenalnya.)
     Ini salah satu kutipan yang sangat saya sukai: "Tidak ada hal yang tidak menarik, yang ada hanya orang yang tidak merasa tertarik".
     Potensi perhatian, sama seperti potensi kebahagiaan, berada dalam sikap kita terhadap apa yang kita miliki bukannya terhadap apa yang kita tidak punya.

Sumber : dari Buku "Anda Adalah Apa Yang Anda Pikirkan" ditulis oleh Doug Hooper

Jumat, 15 Juli 2011

Keajaiban pinjaman rumah (Mortgage)

Seorang wanita yang berdoa bahwa ia berencana mencuri uang yang cukup untuk membayar hipotek supaya terhindar dari penyitaan rumahnya.

Oleh : Phyllis Swenson, Fairfax, Virginia

Aku nyaris tidak bisa melihat lubang kunci di pintu depan saya melalui air mata saya ketika saya meraba-raba dengan kunci saya.

Apa yang akan saya lakukan? Pikirku.

Aku baru saja berakhir, bersama dengan semua rekan kerja saya. Keluarga milik dealer mobil di mana saya bekerja menutup untuk selamanya. Dalam sekejap, kami semua akan kehilangan pekerjaan kita. Sekarang aku harus menghadapi masa depan sendirian. Ini adalah saat-saat seperti ini aku merindukan suamiku yang paling saya sayangi. Bersama kita bisa mengalahkan segalanya, tetapi Warren telah mati 16 tahun yang lalu. Aku masih merindukanmu, pikirku. Warren, aku berharap kau ada di sini. Sehingga pada satu penghasilan sudah cukup untuk mengatasinya. Sekarang aku menghadapi bahaya finansial yang nyata.

Malam itu, aku gelisah. Ketika aku terbangun keesokan paginya, aku bertekad untuk mencari pekerjaan lain dengan cepat. Aku bisa berhasil. Jika saya berjuang cukup keras. Saya mencari internet, koran, meminta teman-teman nasehat. Tapi minggu berlalu dengan tidak berhasil. Aku overqualified untuk satu pekerjaan, terlalu berpengalaman untuk yang lain. Aku mencoba untuk tetap sibuk sukarela dengan kelompok gereja saya.

"Jangan khawatir, Phyllis," kata seorang teman dalam kelompok itu setelah pertemuan. "Anda akan menemukan sesuatu baik itu cepat atau lambat."

Aku mengangguk, tapi aku mulai memiliki keraguan besar. Pengangguran saya tidak akan berlangsung selamanya dan aku sudah berjuang untuk bersaing dengan tagihan saya. Saya hampir tidak punya cukup untuk hidup, tetap jauh lebih sedikit di atas hipotek. Aku jatuh di belakang pembayaran saya.

Kemudian saat aku takuti datang. Aku berdiri di dapur saya memegang pemberitahuan penyitaan di satu tangan dan pernyataan bank saya yang lain. Hanya dalam beberapa minggu aku akan kehilangan rumah saya, rumah Warren dan aku yang telah dibeli bersama pada tahun 1992. Kami mencintai satu sama lain dalam rumah ini, merayakan sukacita dan keluarga, dan ia meninggal dalam pelukanku dalam dinding-dinding.

Rasanya seperti kehilangan dasi terakhir kita bersama. Aku tidak lagi memiliki kepemilikan mobil Warren atau pakaiannya. Tapi rumah kami satu hal yang saya tidak pernah merencanakan untuk kalah. Aku akan berjuang begitu keras untuk tetap, tapi aku kalah. Aku tidak akan pernah menemukan uang itu sebelum tanggal jatuh tempo, pikirku. Maafkan aku, Warren! Aku menunduk dan menangis.

Aku pergi ke luar untuk berjalan-jalan, berharap menemukan jawaban. Aku duduk di tanah dengan danau kecil di dekat rumah saya. Tetapi bahkan pohon-pohon dan awan putih bergelombang tidak bisa mengangkat semangat saya. Saya gagal, pikirku. Saya sudah mencoba segalanya dan aku masih akan kehilangan rumah.

Aku tidak bisa menang. Tidak sendiri. Aku berlari tangan saya melalui rambutku. Belum pernah aku merasa begitu kalah.

Sebuah suara kecil membuncah dalam, setenang angin melalui pohon: Ada kemenangan dalam Kristus.

Aku mengangkat kepalaku dan memandang dunia Allah di sekeliling saya. Aku akan berusaha keras untuk melawan pertempuran ini sendirian. Saya pikir tanpa Warren aku sendirian. Tapi aku lupa sekutu paling kuat dari semua. "Bantu aku, Tuhan," kataku. "Aku tahu kau bisa."

Beberapa hari berikutnya aku menyerang ingin iklan lagi, percaya bahwa Tuhan akan menunjukkan jalan keluar dari ini. Waktu terus berjalan serta saya harus mencari jalan keluar pada penyitaan rumah saya. Aku membutuhkan keajaiban bonafide untuk mencari uang untuk membayar hipotek. Perjalanan pulang dari pertemuan gereja aku melihat tanda-tanda iklan halaman penjualan masyarakat. Saya tidak pernah berpartisipasi dalam satu sebelumnya. Mungkin Tuhan memberikan saya suatu tanda. Saya tidak akan mampu membuat cukup untuk menutup hipotek, tetapi setiap uang sama sekali akan membantu.

Beberapa hari semakin mendekati dari tanggal penyitaan, saya menyalakan lampu di garasi dan mencari barang untuk menjual. Beberapa vas tua. Beberapa topi. Beberapa barang-barang milik Warren. Oh, aku pikir, ini meningatkan kenangan saya.

Warren semasa hidupnya menggunakan CashBox lama diatas meja kerjanya. Dia mengisinya dengan peluang dan berakhir, tetapi akan menjadi tempat yang sempurna untuk menyimpan uang tunai di halaman penjualan. Rasanya baik untuk menggunakannya, seolah Warren benar ada di sudut saya, membantu saya untuk melawan.

Aku menemukan kotak di bawah meja. Hanya melihat lagi membawa kenangan Warren di meja kerjanya memperbaiki satu atau lain hal. Berharap saya bisa memperbaiki hal-hal sekarang, pikirku. Saya membayangkan Warren memberi saya tersenyum menggembirakan. Anda bisa melakukannya, Phyllis, aku hampir bisa mendengar dia mengatakan.

Aku meniup beberapa tahun senilai debu dari kotak, dan membuka tutupnya. Ada laci plastik dengan alur sedikit untuk tagihan dan koin. Warren masih memiliki beberapa perubahan cadangan di sana dan beberapa perangko juga. Bertanya-tanya apakah saya bisa menjual mereka, pikirku. Warren akan tertawa pada saat itu. Dia merasa begitu dekat dengan saya saat itu aku tidak bisa membantu tergelak juga.

Aku mengangkat laci plastik. Di bawahnya saya dapatkan kantong, kulit hitam kecil. Aku menarik tali dan melihat ke dalam. Itu diisi dengan tagihan! Banyak dari mereka!

"Aku tidak percaya ini!" Jerit saya. "Seratus, dua ratus ..." Cukup untuk membayar cicilan untuk tidak bulan hanya ini, tetapi berikutnya. Warren mereka tersimpan selama ini, hanya menunggu saat aku membutuhkan.

"Terima kasih, Tuhan," aku berteriak.

Bulan kemudian, itu tidak menentu belum berakhir. Saya belum menemukan pekerjaan, meskipun aku sudah memiliki beberapa wawancara menjanjikan. Tapi aku tidak lagi merasa seperti aku berjuang sendirian. Tuhan menunjukkan aku telah bergantung pada Dia. Dengan bertempur di samping saya, tidak ada pertempuran aku bisa kehilangan. Ada kemenangan dalam Kristus.

Original Stories dapat dilihat di http://www.guideposts.org/angels/mortgage-miracle